Ilustrasi : Peserta pelatihan fasilitator daerah 7 Jurus BK Hebat di Palangkaraya
PALANGKARAYA, — Sebanyak 120 guru bimbingan dan konseling (BK) dari berbagai sekolah menengah di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti pelatihan intensif "7 Jurus BK Hebat." Pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi mereka dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang holistik dan berkelanjutan, demi menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung karakter siswa.
Program yang berlangsung selama empat hari, 12-16 September 2025, di Hotel Alltrue, Palangkaraya ini, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Provinsi Kalteng. Para peserta yang terdiri dari guru BK SMA, SMK, dan SLB se-Kalteng ini nantinya akan menjadi fasilitator daerah, menyebarkan ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh kepada guru-guru lainnya.
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Provinsi Kalteng, dalam sambutannya, menekankan peran sentral guru BK di tengah tantangan pendidikan saat ini. "Guru BK tidak lagi sekadar polisi sekolah atau penindak pelanggaran, melainkan pendamping, fasilitator, dan motivator yang krusial bagi murid," ujarnya. Pelatihan ini menjadi momentum penting untuk mengubah paradigma tersebut.
Ia menambahkan, program ini dirancang untuk membekali guru dengan pengetahuan dan keterampilan praktis. Tujuannya adalah agar guru BK mampu mengenali beragam permasalahan yang dihadapi siswa—mulai dari masalah akademik, sosial, emosional, hingga karier—dan memberikan dukungan yang personal sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
"Harapannya, pelatihan ini dapat memberikan dampak nyata. Bukan hanya pada peningkatan kompetensi guru, tetapi juga pada tumbuhnya budaya sekolah yang menjunjung tinggi karakter, empati, dan yang paling utama, keselamatan murid," kata Dirjen.
Pelatihan ini mengupas tuntas "7 Jurus BK Hebat," sebuah kerangka kerja yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling. Jurus-jurus ini mencakup berbagai aspek esensial dalam pengembangan diri siswa.
Pertama, Kenali Potensi melalui asesmen minat dan bakat, yang membantu siswa menemukan jalur yang paling sesuai dengan diri mereka. Kedua, Kelola Emosi melalui pembelajaran sosial-emosional, yang membimbing siswa memahami dan mengendalikan perasaan mereka. Ketiga, Tumbuhkan Resiliensi melalui pelatihan daya lenting, yang membekali siswa dengan kemampuan bangkit dari kesulitan.
Keempat, Jaga Konsistensi melalui kebiasaan kesadaran, yang mengajarkan pentingnya fokus dan kehadiran penuh dalam setiap aktivitas. Kelima, Jalin Koneksi melalui komunikasi empatik, yang membangun hubungan kuat dan saling percaya antara guru dan siswa. Keenam, Bangun Kolaborasi melalui kerja sama multipihak, yang melibatkan guru, orang tua, dan komunitas dalam mendukung perkembangan siswa. Terakhir, Menata Situasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah bagi setiap individu.
Ilustrasi : Guru BK asal Kab. Kotawaringin Timur dalam sesi foto bersama
Salah satu peserta yang antusias mengikuti pelatihan ini adalah Januar Ihsan, S.Pd., guru BK dari SMK Muhammadiyah Sampit. Ia menyambut baik program ini dan merasa pelatihan tersebut memberikan bekal yang sangat berharga untuk tugasnya di sekolah.
"Saya cukup senang dan berbahagia bisa menjadi bagian dari pelatihan ini. Ilmu yang saya peroleh akan saya terapkan untuk membimbing anak-anak bangsa Indonesia di SMK Muhammadiyah Sampit," ujar Januar. Ia menambahkan, pelatihan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana mendekati dan membantu siswa secara lebih efektif.
Ia meyakini, "7 Jurus BK Hebat" bukan sekadar teori, melainkan panduan praktis yang bisa langsung diterapkan untuk menciptakan perubahan positif. "Tugas saya sekarang adalah membawa semangat dan pengetahuan ini kembali ke sekolah, mempraktikkannya, dan menjadi contoh bagi guru-guru lainnya," tambahnya.
Pelatihan ini ditutup dengan harapan besar bahwa para peserta, termasuk Januar Ihsan, dapat menjadi agen perubahan yang menularkan kompetensi dan semangat baru dalam dunia bimbingan dan konseling di Kalimantan Tengah. Dengan demikian, pendidikan di Indonesia akan semakin maju, berfokus pada pengembangan karakter, empati, dan kesejahteraan murid secara menyeluruh.
Reporter : Humas