Peserta Latdastar Usai Penutupan
SAMPIT, Udara pagi di halaman SMK Muhammadiyah Sampit, Jumat (3/10/2025), terasa berbeda. Barisan siswa berseragam ketarunaan berdiri tegap, wajah mereka mencerminkan kebanggaan sekaligus haru. Kegiatan Latihan Dasar Ketarunaan (Latdastar) yang telah berlangsung selama 22 hari resmi ditutup melalui upacara penutupan yang penuh khidmat dan semangat kebersamaan.
Upacara dimulai pukul 06.30 WIB dan dipimpin langsung oleh Drs. Tahlirudin selaku pembina upacara. Dalam amanatnya, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Sampit itu menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pelatih yang telah menuntaskan kegiatan dengan semangat dan tanggung jawab tinggi. “Latdastar ini bukan hanya soal baris-berbaris atau kedisiplinan fisik, tapi tentang membentuk karakter dan adab. Kalian dilatih agar siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan dengan disiplin, hormat, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Tahlirudin menegaskan bahwa ketarunaan merupakan ciri khas pembentukan karakter di SMK Muhammadiyah Sampit yang menekankan perpaduan antara kedisiplinan, nilai keislaman, dan kecakapan vokasi. “Jadilah generasi yang menghormati orang tua, guru, dan selalu menjaga adab. Disiplin itu penting, tapi adab adalah yang utama,” tambahnya.
Kegiatan pelatihan ketarunaan tahun ini melibatkan pelatih dari unsur Brimob, yakni AIPDA Fauzi, BRIPTU Djulius Albet, dan BRIPTU Ridwan Nur Rohim. Dalam kesempatan tersebut, AIPDA Fauzi menyampaikan rasa terima kasih karena telah dipercaya mendidik dan melatih siswa SMK Muhammadiyah Sampit.
“Kami dari Brimob berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Semoga apa yang telah kami ajarkan menjadi bekal bagi adik-adik semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. “Hargai orang tua dan guru kalian. Sepandai apapun kalian nanti, jangan lupakan adab. Dan sesibuk apapun kegiatan kalian, jangan pernah tinggalkan shalat lima waktu,” pesannya tegas.
AIPDA Fauzi juga berharap para taruna dapat menjadi contoh yang baik bagi adik kelas dan selalu siap dalam setiap kegiatan sekolah, termasuk menjadi petugas upacara. “Miliki respon cepat terhadap panggilan tugas, terutama saat guru atau sekolah membutuhkan,” tambahnya.
Ketua Diklat, Diah Maya Sari, S.Pd., melaporkan bahwa dari total 89 peserta, dua orang dinyatakan belum lulus karena kehadirannya kurang dari 80 persen. “Kita bersyukur karena selama 22 hari pelaksanaan, kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Semangat siswa luar biasa, begitu pula dukungan dari para pelatih,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini menjadi ajang pembentukan karakter dan kekompakan lintas jurusan. “Kegiatan seperti ini penting untuk membangun rasa tanggung jawab, kebersamaan, dan semangat gotong royong,” kata Diah.
Setelah upacara penutupan, acara dilanjutkan dengan penampilan Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) dari 12 siswa pilihan yang memukau seluruh peserta. Suara lantang komando berpadu dengan langkah tegap para siswa menjadi simbol kedisiplinan hasil pembinaan intensif.
Sorak yel-yel bersama pun menggema, menciptakan suasana penuh semangat dan rasa persaudaraan. Momen tersebut menandai betapa eratnya kebersamaan yang terjalin selama pelatihan berlangsung.
Puncak acara adalah pemberian penghargaan bagi 10 siswa terbaik dari berbagai jurusan. Dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), penghargaan diberikan kepada Defvan Atlansyah Putra, Dony, Orlando Ramadhan, dan Devi Novita Maharani. Dari jurusan Manajemen Perkantoran (MP), penghargaan diraih oleh Faizal Rakafani, Latifa Putri Agustina, Resza Aulia Safareta, dan Reza Rangin.
Sementara dari jurusan Layanan Perbankan Syariah (LPS), penghargaan diberikan kepada Tio Masni Simbolon, dan dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) kepada Jauza Fauzia Farhah.
Bagi para peserta, Latdastar menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Dony, siswa kelas X TKJ, mengaku kebersamaan menjadi hal yang paling berkesan. “Yang paling seru itu ketika kita dihukum bersama-sama, Bu. Justru itu yang membuat kami kompak dan saling mendukung,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Tio Masni Simbolon dari kelas X LPS menyampaikan rasa syukur atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat puas dengan pelatihan ini karena materinya sangat bermanfaat. Saya juga merasa senang bisa berkumpul dengan teman-teman satu angkatan,” katanya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara para pelatih, guru, dan peserta sebagai simbol kebersamaan dan pencapaian bersama. Latdastar Ketarunaan SMK Muhammadiyah Sampit tahun 2025 bukan sekadar pelatihan kedisiplinan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang pembentukan karakter, menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, adab, dan spiritualitas — fondasi penting bagi generasi muda yang siap menghadapi masa depan dengan keteguhan moral dan semangat kebangsaan.
Oleh: Tim Redaksi