Tapak Suci Putera Muhammadiyah lahir sebagai wujud penggabungan tradisi pencak silat dengan semangat kemuhammadiyahan. Secara resmi Tapak Suci didirikan pada 10 Rabiul Awal 1383 H atau bertepatan dengan 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Organisasi ini berasas Islam, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, dan berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi otonom. Sejak awal Tapak Suci dibentuk untuk mendidik fisik sekaligus membentuk karakter kader—menggabungkan latihan bela diri dengan pendidikan akhlak dan dakwah.
Dalam perkembangannya Tapak Suci bukan sekadar perguruan silat lokal; organisasi ini menjadi bagian dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan termasuk dalam deretan perguruan historis yang berperan dalam pembentukan organisasi pencak silat nasional. Peran ini membuat Tapak Suci aktif menyelenggarakan pembinaan atlet, pelatih, serta event kompetitif baik di tingkat persyarikatan Muhammadiyah, nasional, maupun regional. Keberadaan Tapak Suci di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah dan organisasi-organisasi cabang Muhammadiyah memperkuat jangkauan pendidikan dan pembinaan generasi muda.
Prestasi Tapak Suci terus menanjak: atlet-atletnya mampu bersaing pada kompetisi nasional dan internasional. Dalam beberapa tahun terakhir kontingen Tapak Suci dari berbagai universitas dan klub meraih medali pada kejuaraan tingkat internasional dan membawa nama baik perguruan. Selain prestasi perorangan di ajang nasional, Tapak Suci juga menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Tapak Suci yang menjadi arena pembuktian kualitas teknik dan seni bela diri Tapak Suci di skala global serta sarana diplomasi budaya dan silaturahim antarbangsa. Aktivitas kompetitif ini ikut mendorong profesionalisasi latihan dan standar pertandingan di internal organisasi.
Dari sisi organisasi dan dakwah, Tapak Suci tetap menempatkan pembinaan akhlak dan semangat amar makruf nahi munkar sebagai inti gerakan. Kegiatan latihan rutin, pelatihan pelatih, pendidikan kader, serta demonstrasi bela diri kerap dikombinasikan dengan pengajian, pelatihan kepemimpinan, dan program sosial di lingkungan Muhammadiyah. Pendekatan ini membuat Tapak Suci dipandang bukan hanya sebagai seni beladiri, melainkan wahana pendidikan karakter bagi generasi muda yang berakar pada nilai-nilai Islam moderat.
Logo Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Perkembangan internasional Tapak Suci menunjukkan tren positif: selain mengirim atlet ke kejuaraan internasional, kegiatan seperti Kejuaraan Dunia Tapak Suci dan partisipasi di ajang multinasional mempererat jaringan dengan komunitas pencak silat dari negara lain. Delegasi dan atlet Tapak Suci pernah bersaing dan berkolaborasi dengan peserta dari berbagai negara — ini membantu penyebaran teknik, kurikulum latihan, dan citra Tapak Suci sebagai gabungan bela diri dan pendidikan moral. Gelaran dunia tersebut juga mempertegas visi “mendunia” yang dicanangkan organisasi dalam beberapa milad terakhir.
Di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, Tapak Suci aktif dan rutin menyelenggarakan event lokal—mulai dari milad, lomba antarcabang, hingga kejuaraan antar pelajar se-Kalimantan. Aktivitas ini tidak hanya menjaga eksistensi olahraga tetapi juga menjadi media pembinaan karakter bagi pemuda setempat; perayaan milad dan lomba-lomba tapak suci sering mendapat perhatian persyarikatan di tingkat provinsi. Kegiatan semacam Pemuda Cup atau kejuaraan antarpelajar memperlihatkan geliat Tapak Suci di Kalteng yang terus menguat.
Pada level Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit dkk.), Tapak Suci hadir melalui cabang-cabang ranting di sekolah, kampus, dan masjid-masjid Muhammadiyah. Walaupun dokumentasi peristiwa lokal beragam, pola umum yang tampak adalah keterlibatan Tapak Suci dalam kegiatan olahraga daerah, pembinaan siswa, dan partisipasi pada kejuaraan regional yang diadakan di Palangka Raya atau kota-kota se-Kalteng. Keberadaan Tapak Suci di Kotawaringin Timur juga sejalan dengan maraknya aktivitas kepemudaan dan olahraga di kabupaten ini, sehingga Tapak Suci menjadi salah satu alternatif pembinaan positif bagi generasi muda setempat. Untuk konteks administratif dan demografis Kotawaringin Timur dapat dirujuk pada situs resmi daerah.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah berkembang dari sebuah perguruan silat berakar lokal menjadi organisasi bela diri yang juga berperan sebagai lembaga pendidikan karakter; prestasi kompetitif dan program internasional memperkuat posisinya di panggung nasional dan mancanegara. Di Kalteng dan Kotawaringin Timur, Tapak Suci terus aktif membina generasi muda melalui latihan, lomba, dan kegiatan sosial-keagamaan, menegaskan peran ganda sebagai cabang olahraga sekaligus sarana dakwah persyarikatan.
Sumber : Wikipedia, Suara Muhammadiyah