Loader

Artikel

SMK Muhammadiyah Sampit Biasakan Shalat Berjamaah dan Tadarus Al Quran

Ilustrasi : Kegiatan Shalat Berjamaah di SMK Muhamamdiyah Sampit

 

Sampit – Suasana religius kian terasa di lingkungan SMK Muhammadiyah Sampit. Setiap hari, siswa-siswi sekolah ini terbiasa melaksanakan kegiatan ibadah bersama di Mushala At-Tanwir, mulai dari shalat berjamaah hingga tadarus Al-Qur’an. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya serius sekolah untuk menanamkan nilai keislaman yang kuat kepada peserta didik.

Kegiatan shalat berjamaah dilaksanakan secara bergilir antar kelas. Seusai shalat, salah seorang siswa atau guru menyampaikan kultum (kuliah tujuh menit) yang berisi pesan moral, motivasi, serta penguatan iman. Tradisi ini diharapkan menjadi kebiasaan positif yang terus melekat hingga para siswa dewasa nanti.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa shalat itu kewajiban utama seorang muslim. Jika sejak remaja mereka sudah terbiasa, maka di masa depan shalat akan terasa ringan, tidak lagi dianggap beban,” ujar Selamat Ramadani, S.Pd., guru Pendidikan Agama Islam yang menjadi penggagas jadwal kegiatan ini.

Selain shalat berjamaah, kegiatan tadarus Al-Qur’an juga menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian siswa. Setiap pagi, mulai Selasa hingga Kamis, para siswa membaca Al-Qur’an secara bergantian sesuai jadwal surah yang telah ditentukan untuk satu bulan penuh. Yang bertugas memimpin tadarus pun sudah terjadwal dengan rapi, diatur oleh perwakilan dari tiap kelas.

Khusus hari Jumat, kegiatan tadarus pagi digilir dengan shalat dhuha berjamaah. Pergantian ini dilakukan agar siswa tidak hanya terbiasa membaca Al-Qur’an, tetapi juga merasakan keutamaan ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Kepala SMK Muhammadiyah Sampit, Drs. Tahlirudin, menegaskan bahwa pembiasaan ini adalah bagian dari misi sekolah untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam keterampilan, tetapi juga kokoh dalam keimanan.

“Di SMK Muhammadiyah, pendidikan karakter adalah prioritas. Kami tidak ingin siswa hanya pandai secara akademik atau terampil dalam bidang vokasi, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Shalat berjamaah dan tadarus adalah bagian dari ikhtiar itu,” ucapnya.

Menurut beliau, kegiatan religius ini sejalan dengan visi Muhammadiyah untuk melahirkan generasi berkemajuan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Apalagi di tengah arus globalisasi, tantangan moral remaja semakin kompleks. Karena itu, sekolah merasa perlu memberikan bekal keimanan yang kuat.

Selamat Ramadani menuturkan, penyusunan jadwal ini sengaja melibatkan siswa agar mereka ikut belajar tanggung jawab. Dengan demikian, siswa bukan hanya berperan sebagai peserta, tetapi juga pelaksana kegiatan.

“Kalau siswa dilibatkan langsung, mereka merasa memiliki kegiatan ini. Jadi semangatnya lebih tinggi, bukan sekadar ikut karena disuruh guru,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari para siswa. Banyak yang mengaku awalnya merasa berat karena harus datang lebih pagi untuk mengikuti tadarus. Namun, setelah beberapa minggu, mereka mulai terbiasa dan bahkan merasakan ketenangan. 

Salah seorang siswa kelas XI Teknik Komputer, misalnya, menuturkan bahwa kegiatan ini membuat suasana belajar lebih kondusif. “Kalau sudah tadarus dulu, rasanya lebih tenang. Belajar juga jadi lebih fokus,” ujarnya.

Tradisi ibadah berjamaah ini juga merupakan identitas sekolah Muhammadiyah yang sejak awal berdiri selalu menekankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan, keterampilan, dan akhlak Islami. Melalui pembiasaan ini, SMK Muhammadiyah Sampit membuktikan bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga pembentukan karakter yang berkelanjutan.

 

Reporter : Humas