
SAMPIT – Seorang siswi Kelas XI Desain Komunikasi Visual (DKV) dari SMK Muhammadiyah Sampit, Cahaya Retorika Religius, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke tingkat nasional dalam ajang Olimpiade Sains Pelajar Sigma. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Sigma Sains Indonesia ini berlangsung secara daring pada 9 hingga 11 November 2025.
Cahaya berhasil menyisihkan ratusan pesaing di tingkat provinsi dan akan melaju untuk bersaing di panggung nasional. Keberhasilannya menjadi sorotan karena diraih melalui usaha mandiri tanpa pendampingan khusus dari sekolah selama kompetisi berlangsung.
Kepala SMK Muhammadiyah Sampit, Drs. Tahlirudin, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian siswinya. Menurutnya, prestasi yang diraih Cahaya merupakan bukti nyata dari kualitas dan potensi besar yang dimiliki oleh para siswa, bahkan ketika mereka bergerak secara independen.
"Kami sangat bangga dan mengapresiasi pencapaian ananda Cahaya. Prestasinya di tingkat provinsi ini membuktikan bahwa dengan kemandirian dan tekad yang kuat, siswa kami mampu bersaing secara nasional," ujar Tahlirudin saat diwawancarai pada Jumat (14/11/2025). “Ini adalah inspirasi bagi teman-temannya yang lain untuk tidak ragu mengejar passion mereka.”

Cahaya saat menerima piagam penghargaan dari Kepala Sekolah
Olimpiade Sains Pelajar Sigma merupakan salah satu kompetisi bergengsi untuk jenjang SMA/SMK/MA yang mencakup 14 bidang studi, mulai dari Akuntansi, Bahasa Inggris, Matematika, hingga Kedokteran Dasar. Ajang ini diikuti oleh total 447 peserta yang berasal dari 32 provinsi di seluruh Indonesia.
Persaingan yang dihadapi Cahaya terbilang sangat ketat, dengan jumlah peserta terbanyak berasal dari provinsi Jawa Barat (63 peserta), Sumatera Utara (63 peserta), dan Jawa Timur (55 peserta). Meskipun demikian, Cahaya mampu menunjukkan kemampuannya, khususnya dalam bidang Bahasa Inggris yang menjadi spesialisasinya.
Belajar Otodidak dan Impian ke Australia
Keunikan prestasi Cahaya terletak pada kemampuannya berbahasa Inggris yang ia asah secara otodidak. Ia mengaku sangat gemar menonton film dan mendengarkan musik berbahasa Inggris, yang menjadi metode belajarnya yang utama. Kecintaannya pada bahasa tersebut mendorongnya untuk aktif mengikuti berbagai kompetisi.
"Saya memang sangat menyukai Bahasa Inggris sejak kecil. Belajar dari film dan lagu membuat prosesnya menyenangkan. Olimpiade ini menjadi ajang untuk menguji kemampuan sekaligus menambah pengalaman," ungkap Cahaya. "Saya tidak menyangka bisa lolos ke tingkat nasional, tapi ini memotivasi saya untuk belajar lebih giat lagi."Gadis muda ini juga memiliki impian besar untuk melanjutkan pendidikannya ke Australia setelah lulus dari SMK. Prestasi di berbagai olimpiade menjadi salah satu langkah strategis yang ia tempuh untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Saat ini, ia telah menyusun agenda untuk mengikuti beberapa olimpiade lain yang akan digelar hingga Desember 2025.
Sebagai bentuk dukungan, pihak sekolah memberikan uang pembinaan kepada Cahaya. Tahlirudin menegaskan bahwa sekolah akan selalu mendukung penuh setiap aktivitas positif siswa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri. "Pintu kami selalu terbuka, dan kami siap memfasilitasi setiap siswa yang ingin berprestasi di bidang apa pun," tutupnya.
Reporter: Humas