
Peserta Zoom dengan BKK Kalteng dan PT. Liebra Permana
Sampit – Sinergi antara dunia pendidikan vokasi dengan industri kembali diperlihatkan lewat langkah Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Tengah yang memfasilitasi pertemuan daring antara PT Liebra Permana dan sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kalimantan Tengah, Kamis (20/11). Pada kesempatan ini, SMK Muhammadiyah Sampit bersama tiga sekolah lain diundang melalui aplikasi Zoom untuk mendalami peluang kerja sama dunia industri, dengan penekanan pada penyerapan alumni sebagai tenaga kerja siap pakai.
Acara virtual yang diikuti oleh SMK Muhammadiyah Sampit, SMK Negeri 1 Sampit, SMK Negeri 3 Sampit, dan SMK Negeri 3 Palangka Raya ini menjadi momentum mempertegas peran BKK (Bursa Kerja Khusus) sekolah dalam menjembatani kebutuhan industri akan tenaga kerja terampil dengan lulusan SMK di Kalimantan Tengah, terutama di segmen industri tekstil dan garmen.
Pada kesempatan tersebut, PT Liebra Permana, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufaktur pakaian dalam wanita dan mengekspor produknya ke Eropa, Amerika, hingga Australia, memaparkan gambaran perusahaan, prosedur rekrutmen, serta draft nota kesepahaman (MoU) yang ditawarkan kepada BKK yang hadir.
Andana, perwakilan Tim Recruitment Management PT Liebra Permana yang tampil mewakili Siska Dyah Indraini selaku HC Recruitment Manager Assistant, menjelaskan secara rinci latar belakang perusahaan sebagai produsen garmen kelas dunia dengan komitmen pengelolaan profesional. “Kami sangat concern pada penyerapan tenaga kerja lokal khususnya dari Kalimantan Tengah. Kerja sama ini mencakup sosialisasi, rekrutmen karyawan, hingga kunjungan industri yang bertujuan mendukung visi BKK Kalteng untuk peningkatan mutu pelayanan ketenagakerjaan di daerah,” ujar Andana.
Dalam presentasinya, Andana juga menegaskan bahwa dalam proses perekrutan tenaga kerja, PT Liebra Permana memberi prioritas kepada calon tenaga kerja perempuan. “Berdasarkan pengalaman kami, kandidat perempuan cenderung lebih serius dan ulet dalam menjalani proses produksi garmen dibandingkan calon laki-laki, terutama dalam aspek ketelitian dan dedikasi kerja,” imbuhnya.
Tak sekadar menyampaikan paparan, Andana juga memfasilitasi sesi tanya jawab intensif yang disambut antusias oleh para peserta. Salah satu pertanyaan kunci datang dari Ratih Plara Ningsum, S.Pd., Wakil Kepala SMK Muhammadiyah Sampit Bidang Humas. Ia menyambut positif peluang kemitraan dan menanyakan soal peluang bagi alumni yang berlatar belakang keahlian berbeda di luar tekstil atau garmen.
“Ada ketakutan dari alumni kami, kalau jurusan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan industri, bagaimana peluang mereka?” tanya Ratih.
Menanggapi hal tersebut, Andana menegaskan bahwa di PT Liebra Permana, setiap karyawan baru akan menjalani masa training selama tiga bulan. “Selama tiga bulan pelatihan, siapapun—apapun latar belakang jurusannya—akan diajarkan keterampilan menjahit hingga teknik dasar proses produksi. Jika ada perkembangan dan hasil kerja memuaskan, maka secara otomatis akan diangkat sebagai karyawan tetap sesuai kebutuhan perusahaan,” jawabnya.
Lebih lanjut, Andana memaparkan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan industri. “Kami juga sangat terbuka, jika pihak BKK di sekolah kesulitan meyakinkan orang tua siswa soal kebutuhan merantau ke Semarang (lokasi pabrik), kami siap memfasilitasi penjelasan langsung via Zoom untuk mengedukasi dan memberi rasa aman kepada calon pekerja beserta keluarga. Kami ingin memastikan seluruh pihak memahami mekanisme perekrutan, fasilitas kerja, hingga peluang pengembangan karier di perusahaan kami,” jelasnya.
Penekanan pada porsi rekrutmen untuk perempuan dipandang sebagai langkah strategis, mengingat besarnya permintaan tenaga kerja wanita di industri garmen yang dikenal membutuhkan ketelitian ekstra dalam produksi. “Kami berharap kerjasama ini menambah motivasi siswa SMK terutama perempuan untuk tidak ragu melanjutkan karier di sektor industri garmen modern, dan pada akhirnya mampu membawa dampak ekonomi bagi keluarga dan daerah asal,” tutup Andana.
Sementara itu, Ratih Plara Ningsum, S.Pd., menyatakan harapan besar pada program seperti ini. “Saya sangat senang jika semakin banyak pihak industri yang menawarkan kerjasama penyerapan tenaga kerja alumni. Ini bukti nyata SMK menjadi bagian penting ekosistem ketenagakerjaan, sekaligus solusi pengentasan pengangguran di Kalteng,” katanya.
Dokumen surat permohonan yang diterima redaksi pun menegaskan komitmen PT Liebra Permana untuk mempererat kemitraan dengan BKK Kalteng mencakup kegiatan sosialisasi, pelatihan, hingga rekrutmen, sebagai bagian dari upaya strategis meningkatkan penyerapan tenaga kerja daerah. Kegiatan ini diharapkan menjadi model inspiratif kolaborasi pendidikan dan industri di provinsi lain di Indonesia.
Dengan semakin eratnya kerjasama ini, diharapkan para lulusan SMK di Kalimantan Tengah mendapatkan akses lebih luas pada kesempatan kerja di sektor industri, sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui kontribusi tenaga kerja terampil dari generasi muda setempat.
Reporter: Humas