Ilustrasi : PR. IPM SMK Muhammadiyah Sampit
Setiap orang tentu ingin menjadi pribadi yang baik. Tidak ada orang yang bercita-cita untuk menjadi sosok yang buruk, merugikan orang lain, atau meninggalkan jejak negatif di lingkungannya. Namun, pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana caranya menjadi pribadi yang baik itu?
Dalam pandangan Muhammadiyah, jawaban atas pertanyaan ini tidak hanya sekadar “berbuat baik” secara umum, tetapi juga berlandaskan pada ajaran Islam yang dipahami secara murni dan rasional. Muhammadiyah, melalui Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), telah memberikan panduan yang jelas mengenai karakter dan sikap hidup seorang muslim, termasuk pelajar, agar bisa menjadi pribadi yang unggul, berakhlak, dan bermanfaat bagi sesama.
1. Menjadi Pribadi yang Beriman dan Bertaqwa
Landasan utama dalam pandangan Muhammadiyah adalah iman dan takwa. Seorang pelajar Muhammadiyah tidak cukup hanya rajin belajar atau berprestasi di sekolah, tapi juga harus menjaga hubungan dengan Allah. Iman dan takwa diwujudkan dengan melaksanakan ibadah secara benar sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ:
Bagi Muhammadiyah, iman itu bukan hanya keyakinan di hati, tapi juga harus dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar yang beriman dan bertakwa akan lebih terarah hidupnya, lebih sabar dalam belajar, dan lebih kuat menghadapi tantangan.
2. Berakhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari
Akhlak menjadi salah satu hal yang sangat ditekankan oleh Muhammadiyah. PHIWM menyebutkan bahwa warga Muhammadiyah harus menampilkan diri sebagai sosok yang berakhlak mulia, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Contoh akhlak yang bisa dipraktikkan pelajar SMK antara lain:
Dengan akhlak yang mulia, seorang pelajar akan menjadi teladan di sekolah dan dicintai oleh lingkungannya.
3. Mandiri dan Bertanggung Jawab
Menurut Muhammadiyah, pribadi yang baik adalah mereka yang mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian bukan berarti tidak butuh orang lain, tetapi berusaha untuk tidak menjadi beban. Sebagai pelajar SMK, sikap mandiri bisa ditunjukkan dengan:
Selain itu, tanggung jawab juga penting. Seorang pelajar Muhammadiyah bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, tidak lari dari kesalahan, dan siap memperbaikinya. Sikap seperti ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja nanti, karena perusahaan atau masyarakat akan lebih menghargai orang yang bisa dipercaya.
4. Menjadi Pelajar yang Rajin dan Cerdas
Dalam dokumen Muhammadiyah, termasuk PHIWM, disebutkan bahwa warga Muhammadiyah harus menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Islam sendiri sangat menghargai ilmu, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Oleh karena itu, pelajar Muhammadiyah harus rajin belajar, tekun mengerjakan tugas, aktif bertanya, dan berusaha memahami pelajaran dengan sungguh-sungguh. Menjadi cerdas bukan hanya soal nilai tinggi, tapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Pelajar SMK yang cerdas akan bisa menguasai keterampilan sesuai jurusannya, sehingga siap bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan studi.
5. Peduli pada Sesama dan Lingkungan
Muhammadiyah selalu menekankan pentingnya amal sosial. Menjadi pribadi yang baik tidak cukup hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga harus peduli pada orang lain. Contoh sederhana untuk pelajar SMK:
Dalam PHIWM juga ditegaskan bahwa warga Muhammadiyah harus berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan harmonis. Jadi, kepedulian ini harus menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari.
6. Disiplin dan Berintegritas
Kedisiplinan adalah kunci utama keberhasilan. Muhammadiyah mengajarkan bahwa setiap muslim harus hidup teratur, tepat waktu, dan menepati janji. Sebagai pelajar, kedisiplinan bisa diwujudkan dengan:
Selain disiplin, integritas juga sangat penting. Artinya, pelajar harus konsisten antara ucapan dan perbuatan. Jika berjanji mengerjakan tugas, maka harus ditepati. Jika mengaku pelajar Muhammadiyah, maka harus benar-benar mencerminkan nilai-nilai Islam dalam sikapnya.
7. Aktif dalam Organisasi dan Kegiatan Positif
Menjadi pribadi yang baik menurut Muhammadiyah juga berarti aktif berkontribusi dalam kegiatan yang positif. Pelajar Muhammadiyah dianjurkan untuk ikut serta dalam organisasi seperti IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), kegiatan ekstrakurikuler, atau komunitas sosial di sekolah. Dengan aktif berorganisasi, pelajar bisa melatih kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. Selain itu, organisasi juga menjadi wadah untuk belajar mengelola waktu, berkomunikasi dengan baik, dan mengembangkan potensi diri.
8. Menjadi Pribadi yang Bermanfaat
Prinsip penting yang sering dikutip dalam Muhammadiyah adalah hadits Nabi ﷺ:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)
Artinya, ukuran kebaikan seseorang bukan pada penampilan atau status sosialnya, tetapi pada sejauh mana ia memberi manfaat untuk orang lain. Pelajar Muhammadiyah bisa memulai dari hal sederhana:
Jika setiap pelajar berusaha bermanfaat, maka sekolah akan menjadi tempat yang menyenangkan, penuh semangat, dan jauh dari konflik.
Menjadi pribadi yang baik menurut Muhammadiyah bukanlah hal yang sulit, asalkan ada kemauan untuk belajar dan berusaha. Melalui PHIWM dan berbagai dokumen resmi lainnya, Muhammadiyah telah memberi panduan jelas: beriman, berakhlak mulia, mandiri, cerdas, peduli, disiplin, aktif berkontribusi, dan bermanfaat. Sebagai pelajar SMK, nilai-nilai ini bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Dengan begitu, bukan hanya menjadi pelajar yang sukses secara akademik, tetapi juga menjadi pribadi yang unggul, berkarakter Islami, dan mampu memberi dampak positif di masa depan.
Sumber Rujukan : Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM)