Loader

Artikel

SMK Muhammadiyah Sampit Latih Guru Rancang Pembelajaran Mendalam

Para peserta antusias mengikuti sesi materi Perencanaan Pembelajaran Mendalam

Sampit, 14 Oktober 2025 —Kegiatan In House Training (IHT) di SMK Muhammadiyah Sampit memasuki sesi terakhir hari kedua dengan materi bertajuk “Perencanaan Pembelajaran Mendalam” yang disampaikan oleh Banika Agustiani, S.Pd. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB di aula sekolah dengan suasana penuh antusiasme.

IHT yang digelar selama tiga hari (Senin–Rabu) ini mengusung tema besar “Pembelajaran Mendalam, Koding, dan Kecerdasan Artifisial, serta Penguatan Pendidikan Karakter.” Kepala SMK Muhammadiyah Sampit, Drs. Tahlirudin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas guru agar mampu menerapkan strategi pembelajaran yang adaptif dan relevan dengan tuntutan abad ke-21.

Dalam paparannya, Banika Agustiani menekankan bahwa perencanaan pembelajaran mendalam tidak sekadar menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tetapi mencakup desain pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. “Guru perlu menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar yang aktif, kreatif, dan reflektif. Perencanaan harus dirancang agar siswa mampu memahami konsep secara mendalam dan mengaitkannya dengan konteks kehidupan nyata,” ujarnya.

Banika mengutip prinsip-prinsip utama dari Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, 2025) yang menyebutkan bahwa pembelajaran mendalam menekankan empat dimensi utama, yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Pendekatan ini menuntut guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, intelektual, emosional, dan sosial dalam setiap rancangan pembelajaran.

Dalam sesi praktik, peserta IHT dibagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyusun rancangan pembelajaran mendalam berdasarkan mata pelajaran yang mereka ampu. Suasana kegiatan tampak hidup — guru-guru berdiskusi hangat, saling berbagi ide, dan menyusun peta konsep dengan penuh semangat.

Menurut Banika, aktivitas ini bertujuan agar guru tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengimplementasikan prinsip deep learning dalam konteks nyata di kelas. “Perencanaan pembelajaran yang baik adalah fondasi pembelajaran bermutu. Guru harus mampu mengembangkan asesmen otentik, aktivitas kolaboratif, serta refleksi belajar yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa,” jelasnya.

Pendekatan Pembelajaran Mendalam sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam naskah akademik Kemendikdasmen (2025), merupakan respons terhadap krisis pembelajaran yang masih dihadapi Indonesia, termasuk rendahnya capaian literasi dan numerasi berdasarkan hasil PISA 2023. Konsep ini hadir untuk mendorong guru merancang pembelajaran yang kontekstual, aplikatif, dan berorientasi pada profil pelajar Pancasila.

Di akhir sesi, Drs. Tahlirudin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi benar-benar menjadi praktik di ruang kelas. Guru Muhammadiyah harus mampu menjadi pionir pembelajaran mendalam yang memuliakan peserta didik,” tuturnya.

Pelatihan ini menutup seluruh rangkaian kegiatan hari kedua dengan suasana penuh kegembiraan. Guru-guru tampak membawa hasil rancangan masing-masing untuk disempurnakan pada hari terakhir IHT. Melalui kegiatan ini, SMK Muhammadiyah Sampit menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya belajar yang reflektif, inovatif, dan selaras dengan visi pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

 

Reporter : Humas