Guru SMK Muhammadiyah Sampit dalam Kegiatan Bimtek Regional Kalimantan Tengah 2025 di Palangkaraya
Palangkaraya – Sebanyak 100 guru dari berbagai jenjang pendidikan Muhammadiyah di Kalimantan Tengah berkumpul di Best Western Batang Garing Hotel, Palangkaraya, pada 24–28 September 2025. Mereka hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Regional Kalimantan Tengah bertema “Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter”.
Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikdasmen RI. Tujuannya, meningkatkan kapasitas pendidik Muhammadiyah agar mampu menjawab tantangan transformasi pendidikan di era digital sekaligus menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Dari ratusan peserta yang hadir, perhatian khusus datang dari keikutsertaan SMK Muhammadiyah Sampit. Sekolah ini mengirimkan empat, yakni Ratih Plara Ningrum, S.Pd, Susanty, S.Pd., Banika Agustiani,S.Pd., dan Ayu Oktarizza, S.Pd.
Kehadiran mereka menjadi representasi dari komitmen SMK Muhammadiyah Sampit untuk terus memperkuat mutu pembelajaran, khususnya di bidang teknologi digital, kepemimpinan kelas, serta pendidikan karakter. Ratih Plara Ningrum menilai kegiatan ini sebagai kesempatan berharga untuk memperkaya wawasan sekaligus membangun jejaring antarguru Muhammadiyah se-Kalimantan Tengah.
“Bimtek ini memberikan sudut pandang baru tentang bagaimana kami, para guru, bisa menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga karakter dan kompetensi masa depan. Ada perpaduan menarik antara teknologi, seperti koding dan kecerdasan artifisial, dengan pendidikan berbasis nilai,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan Bimtek berlangsung padat. Mulai dari sesi kontrak belajar, kepemimpinan kelas, hingga berbagai materi yang mengupas strategi pembelajaran mendalam. Peserta juga dibekali dengan keterampilan dasar koding dan pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk mendukung proses belajar mengajar.
Tak kalah penting, penguatan pendidikan karakter menjadi inti dari seluruh rangkaian materi. Hal ini dipandang sebagai benteng utama dalam menghadapi derasnya arus digitalisasi dan globalisasi.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, M. Bakrun Dahlan, menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang sebagai paket lengkap yang memadukan kompetensi akademik dan nonakademik.
“Bimtek kali ini mencerminkan pendekatan holistik integratif, khas pendidikan Muhammadiyah. Kita tidak hanya berbicara tentang teknologi dan inovasi pembelajaran, tetapi juga tentang bagaimana membentuk manusia berkarakter yang siap memimpin peradaban,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Ditjen PAUD Dikdasmen Kemdikdasmen RI, yang turut menyediakan akomodasi, konsumsi, dan sebagian biaya transportasi peserta. Kolaborasi ini menandai sinergi pemerintah dan Muhammadiyah dalam memperkuat pendidikan nasional.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para guru peserta Bimtek mampu mendiseminasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh ke sekolah masing-masing.
“Guru Muhammadiyah harus menjadi motor perubahan. Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa guru-guru di Kalimantan Tengah siap menjawab kebutuhan zaman sekaligus tetap berpegang pada nilai-nilai luhur Islam,” kata Ahmad Syar’i.
Bagi SMK Muhammadiyah Sampit, keikutsertaan empat gurunya dalam Bimtek ini diharapkan dapat mendorong percepatan transformasi pembelajaran di sekolah. Sebagai sekolah kejuruan yang menyiapkan peserta didik untuk dunia kerja, penguasaan koding dan AI akan menjadi nilai tambah signifikan.
Susanty, salah satu peserta, menilai bahwa materi koding yang dipelajari dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran berbasis proyek di kelas. “Kami bisa membawa praktik nyata kepada siswa, bagaimana koding dapat menjadi keterampilan penting di dunia kerja. Bahkan, siswa bisa diarahkan untuk menciptakan produk digital sederhana sejak dini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Banika Agustiani. Menurutnya, penguatan pendidikan karakter tetap menjadi fokus utama meski pembelajaran berbasis teknologi semakin menonjol. “Karakter adalah fondasi. Sebagus apa pun penguasaan teknologi, jika tidak diimbangi dengan akhlak, hasilnya tidak akan berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu, Ayu Oktarizza menambahkan bahwa keikutsertaan mereka di Palangkaraya menjadi momentum penting untuk membangun kolaborasi dengan guru-guru Muhammadiyah dari berbagai daerah. “Kami mendapat banyak ide baru sekaligus motivasi. Ke depan, kami ingin mengintegrasikan AI dalam pembelajaran praktikum kejuruan di SMK Muhammadiyah Sampit,” ujarnya.
Kegiatan Bimtek yang berlangsung hingga 28 September 2025 ini ditutup dengan refleksi dan komitmen bersama untuk mengimplementasikan hasil pelatihan di sekolah masing-masing. Dengan keterlibatan aktif para guru, termasuk dari SMK Muhammadiyah Sampit, Muhammadiyah optimistis mampu menghadirkan pendidikan yang unggul, berkemajuan, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Reporter : Humas