Loader

Artikel

Memasuki Hari Ketiga Pelaksanaan IHT, Kepala Sekolah Mengaku Puas Dengan Komitmen Dan Keseriusan Guru-Guru

Kepala Sekolah, Drs. Tahlirudin bersama peserta sedang menyelesaikan tugas Pembelajaran Mendalam

Sampit — Suasana penuh semangat dan kebersamaan terasa di SMK Muhammadiyah Sampit sepanjang pelaksanaan In House Training (IHT) bertema “Pembelajaran Mendalam, Koding, dan Kecerdasan Artifisial, serta Penguatan Pendidikan Karakter”, yang berlangsung pada 13–15 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 22 guru dan menghadirkan narasumber dari kalangan internal sekolah sendiri, di antaranya Banika Agustiani, S.Pd., Susanty, S.Pd., Ratih Plara Ningrum, S.Pd., dan Ayu Oktariza, S.Pd.

Kepala SMK Muhammadiyah Sampit, Drs. Tahlirudin, dalam sesi wawancara memasuki hari ketiga, menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kedisiplinan seluruh peserta. “Saya sangat bangga dan puas melihat antusiasme guru-guru kita. Mereka bukan hanya hadir secara fisik, tetapi juga aktif dan komitmen mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Semoga semangat ini berlanjut dalam pembelajaran di kelas,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sekolah menyiapkan pendidik yang adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam konteks transformasi pendidikan yang menekankan Pembelajaran Mendalam (PM). Pendekatan ini, sebagaimana dijelaskan dalam Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam terbitan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (2025), berorientasi pada pembelajaran yang “berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.” Guru tidak lagi hanya mentransfer pengetahuan, tetapi menuntun peserta didik untuk berpikir kritis, reflektif, dan kreatif melalui pengalaman belajar kontekstual.

Pada hari pertama, Banika Agustiani membuka sesi dengan materi “Filosofi Pembelajaran Mendalam.” Ia menekankan pentingnya guru memahami landasan filosofis pendidikan agar mampu menciptakan suasana belajar yang memuliakan peserta didik. “Guru bukan sekadar pengajar, tetapi fasilitator yang menumbuhkan kesadaran belajar murid,” ujarnya dalam presentasi.

Materi kedua yang disampaikan oleh Susanty, S.Pd., berjudul “Kunci Sukses Menghadapi Perubahan.” Ia mengajak peserta untuk membuka diri terhadap perkembangan teknologi dan perubahan paradigma belajar di era digital. “Transformasi pendidikan tidak akan terjadi jika guru tidak mau berubah. Dunia kerja kini menuntut siswa yang adaptif, dan hal itu harus dimulai dari pendidiknya,” jelasnya.

Pada hari kedua, Ratih Plara Ningrum membawakan materi “Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam.” Ia menguraikan empat komponen penting pendekatan PM — yaitu dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran, pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran. Menurutnya, pembelajaran yang efektif menuntut kolaborasi, refleksi, serta penggunaan teknologi digital secara kreatif.

Sesi yang paling ditunggu datang dari Ayu Oktariza, S.Pd., dengan materi “Mengenal Koding dan Kecerdasan Artifisial.” Ia memperkenalkan dasar-dasar coding dan penerapannya dalam dunia pendidikan vokasi. Melalui sesi praktik sederhana, para guru belajar memahami logika pemrograman serta potensi AI dalam mendukung pembelajaran personalisasi.

Sepanjang kegiatan, suasana belajar berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta tak hanya mendengarkan, tetapi juga berdiskusi, membuat proyek kecil, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Setiap sesi diakhiri dengan refleksi bersama, sejalan dengan prinsip meaningful learning yang ditekankan dalam konsep Pembelajaran Mendalam.

Tahlirudin berharap, IHT ini menjadi titik awal bagi peningkatan mutu pembelajaran di SMK Muhammadiyah Sampit. “Kita tidak hanya ingin guru yang cerdas secara akademik, tetapi juga yang mampu menghadirkan kelas yang inspiratif dan menyenangkan. Semoga semangat belajar mendalam ini menjadi budaya sekolah kita ke depan,” tutupnya.

 

Reporter : Humas